Sabtu, 10 September 2016

Maukah Kau Mencoba Menjadi Angin?

Maukah kau mencoba menjadi angin?
Kamu pernah menghitung berapa tetes air yang ada di lautan? Mengapa dia menjadi asin? Padahal sumbernya sama, berasal dari sungai yang mengalir dari darat.

Kau tau bagaimana rasanya hujan diatas lautan? Air beradu air, membuat riak riak yang mengerikan.
Kau tau bagaimana rasanya menjadi angin? Menghempaskan setiap tetes air, seperti menghempaskan perasaan perasaannya sendiri.

Aku pernah menjadi angin. Mengalir dari ketinggian, menghempaskan tubuhnya sendiri. Tidak tau hendak kemana, tidak tau kapan berhenti, tidak tau kapan akan tiada. Bertemu hujan menghempaskannya, bertemu daun gugur menerbangkannya, bertemu pepohonan membuatnya gemrisik. Aku memenuhi seluruh hidupmu. Tapi, tidak pernah kau sadari keberadaanya.
Aku berusaha menyejukanmu. Kamu hanya memejamkan mata, tidak pernah tau keberadaanku.
Kau tau bagaimana rasanya menjadi angin?

Mungkin seperti aku saat ini, terus menerus berada di sekitarmu. Tapi, jarang kau pedulikan, menghempaskan dirinya sendiri agar kau merasa nyaman dengan udara di sekitarmu. Membuatmu nyaman menjalani hari harimu.
Jika kau tau dimana aku berada? Aku selalu ada di dekatmu, baik dalam jarak maupun doa.

Maukah kau mencoba menjadi angin? Dan bersama sama kita bisa menghempaskan tetes hujan, membuatnya menari nari indah sebelum jatuh ke bumi, menghempaskan dedaunan dan membuatnya bergetar. Membuat irama yang merdu, seperti padang rumput ilalang atau dedaunan pohon. Meniup lautan dan membuatnya menjadi gelombang yang menghantarkan bahtera ke tujuannya. Mengisi atmosfer, dan menahan sayap burung burung agar bisa terbang.

Maukah kau mencoba menjadi angin?

Sourch: soundcloud

Don't be change

Nggak bisa di pungkiri, dalam kehidupan kita pasti ada yang singgah dan ada yang pergi. Tapi apakah ada yang tetep tinggal? Tentu saja ada, mungkin aja dia yang nggak pernah lo peddulikan. Bisa aja dia menjauh padahal dia masih perhatiin lu dari jauh, hanya menjaga jarak aman.

Gue tau, dan gue pernah banget ngalamin rasanya ditinggal orang yang dicintai. Tapi entah kenapa gue itu selalu telat menyadari, kadang seseorang itu yang udah stay lama sama gue, ketika dia perlahan pergi gue mgerasa kehilangan.kadang gue berfikir gini, ketika gue punya sahabat, ‘’kok mereka mau yah temenan sama gue’’. Diantara kalian juga pasti pernah berfikir kayak gitu kan? Itu juga terjadi sama gue, gue pernah punya sahabat cowok, dan gue kasih tau nih buat kalian yang punya sahabat cowok, terkadang persahabatan kalian itu di ‘rusuh’ in sama yang namanya ‘Cinta’. Yak si cinta iniemang ganggu banget.

Gue pernah dalam situasi ini, yang mana gue jatuh cinta dengan sahabat gue sendiri. Ada dua kemungkinan sih yang terjadi, antara bakal langgeng seterusnya karena lo udah mengenal satu sama lain atau malah bakal jadi pecah persahabatan kalian. Dan iya kisah gue berakhir tragis, gue malah jadi jauh sama doi, sampe hilang komunikasi dan lenyap gitu aja. Sekarang ini gue bener bener udah nggak ada komunikasi sama doi samasekali.

Sahabat jadi cinta itu merusak segalanya ya, tapi ada loh yang malah jadi indah. Iya #TemanTapiMenikah kayak Ayudia sama Dito, pasangan favorit banget menurut gue. Mereka itu romantis dengan cara yang beda, romantis tapi kocak hahaha.
‘’karena semua berawal dari teman, yang kemudian akan menjadi ‘teman’ (lagi)’’
Satu hal yang terus gue katakan dan nggak pernah bosen gue sampein ke sahabat gue adalah ‘’jangan pernah berubah’’ ini dan ini terus yang gue sampein nggak peduli mereka bosen atau nggak. Dan lo tau, gimana yang namanya cemburu sosial, cemburu itu nggak melulu tentang ‘pacar’. Cemburu sama sahabat juga bisa jadi. Ketika sahabat lo nemu sahabat baru, ketika sahabat lo lebih sibuk dengan pacarnya, ini juga bikin cemburu. Bukan cemburu karena kita juga pengen, tapi cemburu karena disisi lain seakan posisi kita digantikan.
So jangan pernah berubah buat para sahabat.